Begitulah skenario yang disusun saat Tim BPBD Murung Raya menggelar simulasi dalam penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Taman Kota Puruk Cahu, Selasa, (4/8/2020).
Kegiatan itu melibatkan kurang lebih 47 personil BPBD Murung Raya. Dalam simulasi digambarkan adanya hutan yang terbakar. Petugas pun berjibaku memadamkan api dengan peralatan yang ada.
Kepala Pelaksana BPBD mengatakan simulasi itu dilakukan agar personil BPBD memiliki dasar kemampuan menanggulangi api saat Karhutla terjadi. Apalagi Murung Raya memiliki hutan yang cukup luas. Murung Raya juga menjadi salah satu Kabupaten yang rawan terjadi kebakaran hutan.
“Karena memang setiap tahun pasti masyarakat melaksanakan kegiatan pembakaran lahan dengan tujuan membuka ladang maupun kebun atau perkebunan, yang mana kebakaran tersebut dapat membuat menurunnya kesehatan masyarakat, menggangu aktivitas belajar anak di sekolah maupun menghambat transportasi penerbangan maupun di darat” ujar Kariadi saat Simulasi Karhutla.
Di Kabupaten Murung Raya sendiri masih terdapat beberapa titik hutan yang rentan terjadi kebakaran. Karena itu Ka BPBD berharap, simulasi itu menambah tingkat kewaspadaan personil BPBD “Semua pihak harus bisa berupaya untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran,” tegasnya.
Menurutnya Kariadi siap bersinergi dengan instansi terkait dan Masyarakat dalam mengantisipasi dan menanggulangi terjadinya karhutla di tahun ini.
Dengan upaya preventif yakni pemetaan Hotspot, himbauan dan sosialisai tentang bahaya karhutla. “Preventif yakni melaksanakan patroli bersama, mendatangi TKP dan melakukan pemadaman bersama, dalam simulasi kali ini sekaligus Deklarasi Kabupaten Murung Raya Tahun 2020 Zero Hot spot”. Ungkap kariadi menutup pembicaraan. (MC DiskominfoSP Mura)
]]>