Murung Raya, InfoPublik – Kemiskinan telah menjadi isu penting baik di tingkat global, nasional, maupun lokal (daerah), oleh karena itu kemiskinan semestinya menjadi salah satu agenda prioritas dalam rencana strategis pembangunan Nasional maupun pembangunan daerah.
Pemkab Murung Raya (Mura) melaksanakan advokasi kebijakan penanggulangan kemiskinan dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Murung Raya, bersama Perangkat Daerah dan stakeholder terkait lainnya, Selasa (21/11/2023), di Aula Bappedalitbang.
“Saya berharap perangkat daerah untuk segera melaksanakan pendampingan dan intervensi sebagai upaya percepatan penanganan kemiskinan ekstrem, dengan menggunakan konsep kolaborasi, serta mendorong peran perusahaan, CSR, BUMN/BUMD dan lembaga lainnya yang mendukung penanggulangan kemiskinan ekstrem di desa,” tutur Plt. Sekda Mura, Serampang saat membacakan sambutan Pj Bupati Mura.
Plt. Sekda Mura, Serampang mengatakan, miskin ekstrem adalah kondisi di mana kesejahteraan masyarakat berada di bawah garis kemiskinan ekstrem, sementara penduduk miskin ekstrem di kabupaten murung raya tahun 2022 terhadap provinsi dan Kabupaten lain di Kalimantan Tengah berada urutan ke 10 dengan persentase 1,56 % atau 1.877 jiwa.
“Saya tegaskan kembali pengentasan kemiskinan ini bukan semata mengejar peringkat, meskipun di tingkat Nasional angka kemiskinan Kabupaten Murung Raya masih lebih baik. point pentingnya, ini merupakan tugas dan kewajiban kita bersama dalam mensejahterakan masyarakat,” kata Serampang.
Hermon menekankan, kepada seluruh elemen baik stakeholders, internal maupun eksternal agar menguatkan komitmen serta mampu bersinergi dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem. Karena kemiskinan ekstrem adalah permasalahan struktural dan multi dimensi sehingga pelibatan lintas sektoral sangat dibutuhkan.
“Sebagai Upaya Revitalisasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Murung Raya, maka kepada seluruh anggota tkpk secara bersama-sama fokus kepada hal-hal yang berpengaruh untuk menekan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem,” ucapnya.
(DiskominfoSP_Nof)