Search
Close this search box.

Adalah Salah Satu Kontributor Media Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Seremonial Penanaman Merica / Lada dan Inisiasi Pengembangan Pusat Ekonomi Kerakyatan

Facebook
Telegram
WhatsApp
Email
Twitter
MC- Murung Raya – Program Demplot intensifikasi perkebunan tanaman lada merupakan komoditi yang diharapkan bisa menggantikan karet. Tidak hanya lada, kedepan juga akan dilakukan penanaman kopi, durian lokal, durian, jambu mete dan lain-lain. Program ini di Prakarsai oleh Adaro Metcoal Companies (AMC) bersama BUMDes “Batu Batuah” Desa Batu Tojah Kecamatan Barito Tuhup Raya  dan menjadikan demplot ini sebagai Pusat Pelatihan dan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Kearifan Lokal.

Senior Manager AMC Ignatius Iryanto dalam sambutannya pada Seremonial Penanaman Merica / Lada dan Inisiasi Pengembangan Pusat Ekonomi Kerakyatan (9/12/19) di Desa Batu Tojah Kecamatan Barito Tuhup Raya mengatakan sangat bangga dengan tim ekonominya yang berhasil membangun kolaborasi antara AMC, Pemdes Batu Tojah, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Murung Raya, BUMDes Batu Batuah menginisiasi suatu kompleks pertanian terpadu. “Awal yang sangat baik, dituntut konsistensi dalam pendampingan dan Pembinaan bersama untuk melakukan penguatan institusi” ungkapnya.

Berdasarkan site plan, akan dibangun rumah betang, nursery, tanaman herbal dayak, perikanan dan peternakan akan menjadi bagiannya. Didesain juga sebagai tempat wisata, awal tahun depan pihak AMC akan melakukan survey menelusuri sungai didekatnya untuk melihat potensi lainnya.

Pemerintah Kecamatan sangat apresiasi dengan pembangunan yang bersifat kreatif dan melibatkan masyarakat. Pembangunan bukan semata masalah uang akan tetapi yang berhasil adalah yg memiliki kreatifitas dan visi membangun. Soal membangun bukan hanya fisik akan tetapi yang lebih penting adalah membangun kesadaran masyarakat, masyarakar juga harus punya jiwa yang kuat untuk membangun desanya. Selain itu juga berharap faktor agribisnis juga perlu direncanakan, jangan sampai petani hanya menanam dan memproduksi, tetapi kebingungan atau tidak tahu akan dipasarkan kemana bila telah memasuki musim panen. Pola pikir kita pun juga harus berubah, yang awalnya hanya memasarkan hasil produksinya ke pasar pasar tradisional atau modern, saat inipun petani atau kita harus mampu untuk memasarkan produksinya secara online memanfaatkan teknologi informasi. (MC DiskominfoSP Mura)

]]>

Populer