GKE yang berdiri sejak tahun 1839 telah melewati berbagai tantangan dan perjuangan hingga saat ini dengan telah memiliki 92 Resort dan 9 Calon Resort yang tersebar di seluruh pulau Kalimantan, bahkan di Ibukota DKI Jakarta telah ada jemaat GKE disana.
Ketua panitia perayaan Jumat Agung, Paskah dan HUT GKE ke-182 Jemaat GKE Hosana Puruk Cahu, Ferry Hardi dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ibadah dan perayaan Jumat Agung, Paskah dan HUT GKE dilaksanakan secara sederhana mengingat masih masa pandemi Covid-19.
“Kegiatan tahun ini kita fokuskan dengan kegiatan Diakonia dengan memberikan keperluan sembako kepada jemaat atau warga yang membutuhkan. Dengan kegiatan Diakonia membuktikan bahwa Gereja hadir di tengah-tengah jemaat,” ungkap Ferry Hardi yang juga adalah Asisten II Setda Kab.Murung Raya.
Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat/ Resort GKE Puruk Cahu Pdt. Herry, MTh dalam sambutanya memberikan apresiasi kepada panitia yang telah melaksanakan kegiatan secara baik walau dengan sederhana karena kondisi masih dalam pandemi Covid-19.
Pdt. Herry, MTh dalam kesempatan tersebut juga membaca kilas balik sejarah berdirinya GKE yang diawali dengan pembaptisan pertama yang dilakukan oleh Penginjil Hupperts pada tanggal 10 April 1839 di Bathabara dimana seorang kepala suku Mangko Prompti untuk pertama kalinya dibaptis. Itulah tonggak berdirinya GKE.
“Baptisan pertama oleh Missionaris Hupperts pada tanggal 10 April 1839 inilah yang ditetapkan pada Sinode Umum XXIII GKE di Tamiang Layang Tahun 2015 sebagai tanggal peringatan lahirnya Gereja Kalimantan Evangelis,” jelas Pdt. Herry.
Dalam kegiatan ibadah dan perayaan HUT GKE ke-182 di Gereja Hosana dilaksanakan pemotongan tumpeng dan kue ulang tahun oleh Ketua Majelis Resort GKE Puruk Cahu Pdt. Herry, MTh didampingi ketua Panitia Ferry hardi dan seluruh pengurus Gereja yang hadir, juga dilakukan penyerahan sembako secara simbolis kepada tiga perwakilan penerima aksi diakonia. (DiskominfoSP_Nof).
]]>