Search
Close this search box.

Adalah Salah Satu Kontributor Media Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Lynda Kristiane Perdie Jadi Narasumber Pada Rekonsiliasi Stunting Tingkat Prov. Kalteng

Facebook
Telegram
WhatsApp
Email
Twitter

MC_Murung Raya – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (DP3ADALDUKKB) Kabupaten Murung Raya (Mura) Lynda Kristiane menghadiri kegiatan rekonsiliasi stunting tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) bertempat di Ballroom Swiss-Belhotel Palangka Raya, Selasa (13/9/2022). Kegiatan rekonsiliasi stunting dibuka oleh Sekda Prov. Kalteng yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Suhaemi.

Rekonsiliasi stunting tingkat Prov Kalteng ini diinisiasi oleh BKKBN Kalteng selaku Sekretariat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kalteng agar seluruh elemen dalam struktur TPPS serta mitra terkait lain di luar TPPS, dapat memahami tugas, tanggung jawabnya dan kemudian dapat saling bersinergi, menyamakan persepsi, mengolaborasikan berbagai program serta kegiatan pada bidang masing-masing, terutama berkaitan dengan percepatan penurunan stunting di Kalteng.

Lynda Kristiane Perdie yang juga selaku Ketua TP-PKK Kab.Mura saat menjadi narasumber di acara rekonsiliasi stunting tersebut mengatakan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dalah gerakan aksi gotong royong mitra Perusahaan, Pemerintah, Swasta dan masyarakat serta individu dalam mengatasi stunting dalam bentuk pemberian bantuan dalam rangka menurunkan kasus anak stunting di Indonesia.

Mewakili ketua TPPS Kab. Mura yang juga Wakil Bupati Mura Rejikinoor, Lynda memaparkan strategi pelaksanaan BAAS yaitu pemetaan sasaran, penggalangan calon bapak asuh, menyiapkan pendukung kegiatan, pengumpulan donasi, penyaluran donasi, distribusi manfaat, monitoring dan evaluasi serta pelaporan.

“Pentingnya distribusi manfaat berupa makan bergizi berimbang kepada balita sasaran oleh kader Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) dan kader Tim Pendamping Keluarga (TPK), peyaluran makanan dilakukan setiap hari minimal 2x sesuai ukuran kebutuhan, kader juga bertugas untuk memastikan bahwa makanan benar-benar dikonsumsi dengan baik,” tutur Lynda istri Bupati Mura.

Ia juga menyampaikan BAAS bertujuan meningkatkan kepedulian Pemerintah, perusahaan, swasta dan masyarakat individu dalam mengentaskan kasus stunting dan meningkatkan semangat gotong royong masyarakat untuk bahu membahu dan bergandengan tangan dalam mengentaskan stunting.

Sementara, Ketua TP-PKK Provinsi Kalimantan Tengah Ibu Yulistra Ivo Sugianto Sabran diwakili oleh Ketua Pokja IV dr. M. Fitriyanto Leksono mengatakan bahwa peran PKK dalam penanganan dan penanggulangan stunting di Kalteng yaitu pertama meningkatkan kesadaran masyarakat penggerakan peran kader, hal ini mencakup peningkatan gerakan kader kelompok dasawisma melalui kunjungan rumah, penyuluhan kepada masyarakat untuk menghindari perkawinan usia anak, penyuluhan kepada masyarakat untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran keluarga akan pentingnya KIA, Gerakan sadar KIA, mendukung Gerakan masyarakat hidup sehat, menggerakan remaja putri untuk mengkonsumsi tablet tambah darah.

Lanjutnya, “pengembangan pengorganisasi masyarakat, hal ini mencakup penguatan pengelolaan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), peningkatan kapasitas kader dasawisma yang didampingi oleh fasilitator pemberdayaan masyarakat, pengembangan UKBM mendukung KIA seperti pengelolaan donor darah, transportasi/ambulan desa,” jelasnya. (DiskominfoSP_Nof).

Populer

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *